MASIH SEPUTARAN KEKATROKKAN

Naaaah…pengalaman di hotelnya beda lagi. Waktu pertama mo masuk kamar, aku sama temen sekamarku bingung buka kamarnya gimana? Kita cuman dikasih sebuah kartu yang isinya no kamar sama pegawai hotelnya. “Ko gak dikasih kunci yaaak, kuncinya mana?” : pikiranku sama temenku ternyata sama. Dan kebingungan kami pun terselesaikan karena kami liat gambar di balik kartu tersebut, yang isinya cara membuka pintu kamar. Ternyata caranya gini:

kartu di masukkin ke kotak yang menempel dengan pintu, selanjutnya apabila lampu hijau sudah menyala, baru dah pintunya bisa dibuka. Lebih gila lagi temen sebelahku, karena kunci sudah di masukkan sesuai no yang ada di kartu, tapi lampu hijau di pintu kamar tersebut tetep g mau nyala, udah dicoba berkali-kali, juga tetep gak mau nyala. Endingnya, dengan sigapnya temenku tersebut nyobain tu kunci ke tiap-tiap kamar di sekeliling kamar dia. Satu per satu dia cobain, hasilnya? Tetep gak bisa laaah..hhaaa. Akhirnya lapor deh ke receipsionist dengan bahasa Inggris yang g jelas grammarnya, dan ending-endingnya pegawai hotel jawab dengan bahasa Indonesiaaaaaa…T.T

Ada juga pengalaman temenku bingung pakai showernya gimana? Salah satu temenku disangka teroris waktu di Imigrasi, karena namanya memang sama kayak nama teroris (muka juga kayaknya…V). Teruuus ada juga insiden handuk di hotel terbakar (ada adaaa aja tu anak-anak). Ooooh iya….hampir lupa, ini pertama kalinya juga aku naek kereta. Kalau MRT dan LRT zie enak, tapi waktu naek kereta malam, perjalanan dari Singapura ke Malaysia, BUSYEEEET dah, gak bisa tidur…. abiz ada suara horror dari keretanya. Bukan kuntilanak, pocong merongos, suster ngesot, hantu jamu gendong, dan temen-temennya itu, tapi memang suara dari rel kereta yang kesandung-sandung karena kereta tua, kelas ekonomi lagiiii….but it’ Ok, this can be lesson and happy memories for me and my friend (hiiiih…sok Inggris lagi, ingeeeet bhs Inggris dapet apa Buuuu…hhhaa malunyeee!!!!) J