SALAH, BENAR ? APAKAH SELALU MUTLAK?
Tadi pagi ada pengalaman menarik yang aku dapatkan. Seperti ini ni pengalaman tersebut.
Pagi-pagi, sekitar jam 7an aku bangun tidur, sengaja bangun siang karena aku memang sedang berhalangan sholat. Lagian kondisi badanku emang agak kurang vit. Nah, waktu aku keluar kamar ibu kos juga keluar dari rumahnya. Seperti biasanya kalau keluar ke tempat anak-anak kos ibu mesti curcol. Dia curhat tentang anaknya yang lagi ada masalah, terus anaknya yang kalau masak bumbunya beda ama dia. Tapi dibilangin ama ibu, dia sok pintar lagi. Otomatis untuk menjaga perasaan ibu aku cuman bilan "enjih-enjih" aja sambil tersenyum.
Sebenarnya tidak ada kebenaran mutlak yang permanent di dunia ini. Saat kita merasa bahwa tindakan yang dilakukan orang lain adalah salah, maka belum tentu yang kita lakukan itu adalah benar. Sudut pandang tiap orang memang berbeda-beda. tetapi manusia disaat bercerita ke yang lain, apabila tindakan orang lain beda dengan dia, seolah-olah orang lain itu salah.
Ini hanya untuk salah satu pelajaran buat aku saja. Untuk menghindari semua itu, solusi terbaik adalah tidak usah membicarakan orang lain. Sebenarnya ibu kosku tau kalau dia ngomongin orang lain itu salah. Terkadang, saat dia curcol ke belakang dengan anak-anak kos, dia sering memukul mulutnya sendiri dan bilang " Astagfirullah, bola-bali dosa nak ngomongke uwong kie". Eeee...tapi dia tetep lanjut aja ngomongin orang. Hal itu mungkin bisa dimaklumi ya, sebagai manusia tentunya tidak lepas dari interaksi sosial, dan salah satu bentuk dari interaksi sosial itu sendiri adalah ngomongin orang lain, termasuk tetangga (paling sering), sodara (lumayan sering), temen, guru, dosen, adik angkatan dsb. Tapi, mentang-mentang bisa dimaklumi, terus jangan keterusan kebelakangnya. Sekarang buat aku sendiri nih, syukur-syukur bisa buat orang lain yang baca artikel ini, dan kita sebagai makhluk Allah tidak selalu benar, jadi sebisa mungkin menghindari ngomongin orang dan jangan cari-cari sisi buruk orang lain.
